3/2/07

Roh Kudus, Siapakah atau Apakah Dia ?

Doktrin tentang Roh Kudus sama sekali tidak menjadi masalah sampai dengan Konsili Konstantinopel tahun 381. Pada Konsili itu ditetapkan bahwa Roh Kudus adalah “sang Tuhan, Pemberi Hidup, Yang ada dari Bapa, dan bersama dengan Bapa dan Anak, Dia harus disembah dan dimuliakan”. Sejak saat itu, Roh Kudus menjadi pribadi ketiga dari KeAllahan dengan dukungan penuh Kaisar Theodius I. Padahal seperti yang dinyatakan oleh salah seorang Teolog utama yang mempelopori doktrin KeAllahan Roh Kudus, Gregorius dari Naziansus masih terdapat kesimpangsiuran pendapat di antara para Teolog :

Di antara orang-orang bijaksana di antara kami, sebagian menyatakan Roh Kudus adalah kuasa (energeia, power), sebagian lainnya mahluk (creature), sebagian lainnya Allah, dan masih banyak yang belum mau menentukan pendapatnya sebagai penghormatan terhadap Kitab Suci yang tidak berbicara terus terang terhadap masalah ini (The New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge, 1963, Jilid 7:112)

Kelemahan dari doktrin Roh Kudus sebagai pribadi Allah ketiga apabila kita mengacu kepada Alkitab :
1. Allah memiliki nama yaitu Yahweh (Keluaran 3:15), dan Kristus memiliki nama yaitu Yesus (Lukas 1:31,32). Tetapi siapakah nama Roh Kudus ?
2. Ketika Yesus mengungkapkan kedekatanNya dengan Allah, maka Dia menyatakan : “… tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak …” (Matius 11:27). Mengapa Roh Kudus tidak mengenal Anak ? Atau mengapa Roh Kudus tidak mengenal Bapa ?
3. Salam yang dituliskan oleh Paulus kepada setiap jemaat yang menerima suratnya menyebutkan Bapa dan Yesus tetapi mengapa tidak menyebutkan Roh Kudus ?
4. Mengapa meterai bagi orang percaya yang menang di akhir zaman hanyalah meterai dari nama Bapa dan nama Yesus (Wahyu 14:1) ?
5. Mengapa Rasul Paulus menyatakan bahwa Kerajaan itu adalah Kerajaan Allah dan Kristus, dan tidak memasukkan Roh Kudus ke dalamnya (Efesus 5:5) ?
6. Mengapa hanya ada 2 tahta, dan Roh Kudus tidak mendapat tahta (Wahyu 22:1) ?
7. Mengapa ada 7 Roh Allah (Wahyu 4:5) ?
8. Sebenarnya Roh Kudus itu Roh Allah atau Roh Kristus (Roma 8:9) ?
9. Jika Roh Kudus adalah pribadi mengapa, Roh yang ada pada Musa bisa dibagi-bagi dengan para penatua Israel yang lain (Bilangan 11:17) ?
Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan Roh Kudus.

Kita dapat memahami makna kata Roh (ruach Ibrani, pneuma Yunani) dalam berbagai macam makna :
1. Seperti yang dikatakan oleh Ayub 27:3 : “Selama nafasku masih ada padaku, dan roh Allah masih di dalam lubang hidungku”, maka Roh di sini berarti nafas.
2. Seperti yang tertulis dalam Ibrani 1:14 : “Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan”. Ayat ini berbicara tentang para malaikat, maka roh di sini berarti pribadi-pribadi mulia yang tidak terlihat. Seperti halnya ayat : “Allah itu roh …” (Yohanes 4:24)
3. Seperti yang tertulis dalam 1 Korintus 2:11 : “Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah”. Dalam ayat ini roh memiliki arti pikiran atau kehendak.
4. Seperti yang tertulis dalam Yoel 2:28 : “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia …”. Dalam pemahaman ini Roh berarti adalah Kuasa.
Roh Kudus yang dijanjikan Yesus sebagai penolong (parakletos, Yohanes 14:16) tidak lain adalah kuasa Allah yang keluar dari Bapa (Yohanes 15:26). Begitu besar dan khasnya kuasa itu sehingga diberikan personifikasi seperti yang diungkapkan oleh seorang teolog dari Gereja Inggris :

Mempertanyakan apakah dalam Perjanjian Baru, roh adalah pribadi seperti dalam pemahaman dunia moderen, akan seperti mempertanyakan apakah roh Elia adalah seorang pribadi. Roh Allah tentu saja berkepribadian; Itu adalah kekuatan Allah dalam tindakan (dunamis, God’s power in action). Tetapi Roh Kudus bukanlah seorang pribadi, yang hadir secara lepas dari Allah; Menyebut Roh Kudus seperti seorang pribadi adalah cara mengungkapkan tentang Allah sendiri yang bertindak dalam sejarah, atau tentang Kristus yang bangkit bertindak dalam kehidupan dan kesaksian Gereja. Perjanjian Baru (dan tentu saja pemikiran para patristic pada umumnya) di mana pun menyatakan tentang Roh Kudus, tidak lebih dari hikmat Allah yang seolah-olah memiliki kepribadian sendiri (Alan Richardson, Introduction to the Theology of the New Testament, London, 1958:120)

Jadi, sekalipun memiliki berbagai personifikasi, Roh Kudus bukanlah pribadi khusus, apalagi pribadi ketiga dari Keallahan. Alkitab jelas menyatakan bahwa Allah hanyalah Bapa, dan Yesus sebagai Tu(h)an kita (1Korintus 8:6), sedangkan Roh Kudus adalah kuasa Allah yang aktif bekerja untuk kebaikan kita.

12 comments:

Anonymous said...

Sebagai penambah wawasan: dalam Al-Islam, Roh Kudus ini ditafsiri sebagai Malaikat Jibril. Malaikat yang diutus Allah untuk menyampaikan wahyu ke Nabi Muhammad SAW.

ADHI ACSARA said...

(John16:12-13)menegaskan ttg risalah yg blm lengkap dan akan digenapi pd saat kedatangan "roh kudus". Ini sdh l.5 abad tokoh yg disebut-sebut sbg Roh Kudus tak kunjung tiba, padahal umat masih hidup dlm kebenaran yang blm sempurna. So, apa ndak salah pemahaman kita ttg Roh Kudus? Bukankah itu bisa dipastikan akan munculnya sosok Nabi Kudus setelah Jesus?

I)@n@nK G@nt±nK said...

Nama Roh kudus adalah Momma Ruach ha Kodesh ( Hebrew origin ) see
http://amightywind.com/prophecy/proph90.htm

I)@n@nK G@nt±nK said...

roh kudus >< malaikat jibril

Anonymous said...

Siapa yang mengatakan nama Allah adalah Yahweh? (Allah tidak pernah menyebut namaNya dengan jelas pada perjanjian lama (Kel 3:14) "Aku (Allah) adalah Aku(Allah)" disana tidak disebutkan namaNya. bagaimana anda dapat menyimpulkan nama Allah diperjanjian Lama adalah Yahweh?

Mau Uang & Makanan said...

Kuasa Allah dan Firman Allah, itu semua bukan Allah, tapi bagian dari Allah ?

Anonymous said...

yahwe ellohim adalah yahuwallah artinya ya dia Allah .ya adalah ya wahai ,huwa adalah dia ,Allah adalah Allah

Anonymous said...

Bagaimana dengan perkataan Paulus yg berbunyi, "jangan mendukakan Roh Kudus" ?...
atau ayat yg mengatakan hujat terhadap Roh Kudus tidak ada pengampunan?..
kalau DIA hanyalah sbuah pancaran energi Allah dan bukan suatu "Pribadi", mengapa DIA diperlakukan istimewa? tolong jangan gegabah mengambil kesimpulan, dan jangan mengutip ayat Alkitab spotong2!!! Tuhan Yesus memberkati...

AASBS said...

saya sangat setuju dengan ajaran unitarian.apakah di lampung ada komonitasnya?

asker said...

setelah sedikit mencari tahu ada kemiripin dengan saksi Yehuwa. Tapi apakah Bible yang digunakan juga adalah The New World Translation of the Holy Scriptures (Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru)? karna nama Allah juga digunakan YHWH, dimana dalam New World Translation nama Allah adalah Yehuwa, sedangkan Yesus adalah Tuan.

GBT Lengkong Besar said...

Kristen shema atau disini disebut kristen tauhid adalah kristen unitarian. Saksi jehova juga unitarian, perbedaannya : saksi jehova tidak mengadakan sabat, saksi jehova menggunakan Kitab New World Translation, sedangkan kristen unitarian menggunakan versi ibrani (Othodox Jews Bible) dan di Indonesia adalah versi Shellabear terbitan Lembaga Alkitab Indonesia. Saksi Jehova digolongkan unitarian universal, paham universal yaitu mengenai akhir jaman bahwa semua orang akan dipulihkan (apokatastasis) tidak ada penghukuman kekal. Kristen Tauhid merupakan kristen unitarian dan ada kemiripan dengan pengikut Nabi Isa yang disebut Hawariyun.

Anonymous said...

Saya sangat tertarik dengan ajaran Kristen Unitarian, salah satunya percaya kepada satu Tuhan yaitu Allah.
Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan kepada kristen unitarian, semoga berkenan untuk menjawab pertanyaan saya ini :
1. Apakah Kristen Unitarian percaya dengan istilah kepenuhan roh kudus ketika pendeta menumpangkan tangan ke salah satu jemaat yng ingin di urapi dan jemaat trsbt tumbang oleh kepenuhan roh kudus?
2.apakah Kristen Unitarian menggunakan bahasa roh ketika beribadah atau saat teduh?
3.tentang pengakatan bagi orang percaya di akhir jaman, percayakah kristen tauhid dengan salah satu kepercayaan trsbt?

Semoga admin berkenan menjawab pertanyaan saya ini.
Terima kasih.